PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
(Studi di …………………)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAIKHA
Disusun Oleh :
________________________
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
……………………………………………..
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyusun proposal skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan
Pemahaman Pelajaran Pai Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inside
Outside Circle Pada Siswa Kelas Vii Smp Tahun Pelajaran 2012/2013 (Studi
di SMPN 1 Jawilan).Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Program S1 Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) Kubang – Petir – Serang dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Kubang, Juni 2012
Penyusun,
______________
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….. iii
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 4
D. Kerangka Pemikiran …………………………………………………………………. 5
E. Hipoptesis Penelitian ………………………………………………………………….. 8
F. Sistematika Penelitian ………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 17
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi
kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan berisikan
tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi yang
soleh atau solehah. Dengan adanya tuntutan inilah pendidik harus lebih
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan
Agama Islam (PAI), sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
yang berakibat pada peningkatan mutu pendidikan. Adanya berbagai jenis
hambatan dalam diri guru maupun siswa, proses belajar mengajar sering
tidak efektif dan tidak efisien.[1]
Suasana belajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar mengajar.
Apabila pembelajaran menyenangkan dapat menimbulkan minat dan motivasi
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru harus
dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki
oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga tujuan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat tercapai.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
selalu dipandang sebagai pelajaran yang sangat sulit, sehingga kurang
diminati oleh banyak siswa. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang
diperoleh siswa selalu monoton dan disajikan kurang menarik oleh guru.
Dalam pembelajaran konvensional siswa selalu mengantuk dan perhatiannya
kurang karena membosankan, sehingga pemahaman belajar menurun.
Penggunaan Metode yang kurang tepat dapat
menimbulkan kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa
kurang termotivasi untuk belajar. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) yang biasanya menggunakan metode konvensional memang sudah membuat
siswa aktif, namun kurang dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa
yang kelak dapat berguna dalam kehidupan sosial.
Upaya peningkatan pemahaman belajar
sangatlah tidak mudah, karena pembelajaran konvensional sekarang ini
kurang cocok lagi untuk mentransfer ilmu ke peserta didik. Jadi perlu
adanya strategi pembelajaran yang dapat menarik bagi siswa untuk belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI). dalam pembelajaran, stategi pembelajaran
mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman
belajar.
Salah satu Metode pembelajaran yang
menuntut aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif. Metode
pembelajaran kooperatif selain membantu siswa memahami konsep-konsep
yang sulit juga berguna untuk membantu siswa menumbuhkan keterampilan
kerjasama dalam kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis
sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan dapat meningkat.
Hal lain yang penting dalam pembelajaran
kooperatif adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan sikap
yang positif, menambah motivasi belajar dan rasa percaya diri bagi
siswa, menambah rasa senang berada di sekolah dan rasa sayang terhadap
teman-teman sekelasnya.
Metode Inside-Outside Circle adalah
salah satu metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode ini siswa
dituntut untuk bekerja kelompok, sehingga dapat memperkuat hubungan
antar individu. Selain itu metode pendekatan ini memerlukan ketrampilan
berkomunikasi dan proses kelompok yang baik.[2]
Selain pemilihan strategi yang tepat, hal
lain yang dapat mempengaruhi pemahaman belajar adalah aktivitas belajar
siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya tinggi akan lebih cepat dalam
bertindak untuk melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pemahaman
belajar siswa. Dan sebaliknya, siswa yang aktivitas belajarnya rendah
merasa malas untuk belajar.
Untuk siswa kelas VII SMP semester 1
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan lebih efektif bila
disampaikan melalui strategi yang tepat. Dalam hal ini, metode
pembelajaran Inside-Outside Circlesangatlah tepat untuk pembelajaran.
Pada pembelajarn Inside-Outside Circlesiswa dalam kelas dibagi dalam 2
kelompok besar. Tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok
lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar.
Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul ”PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI” (Studi di SMPN 1 Jawilan).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahn sebagai berikut:
- Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circle di SMPN 1 Jawilan?
- Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
- Bagaimana penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
- Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circletehadap pemahaman belajar siswa di SMPN 1 Jawilan.
- Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa.
- Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Inside-Outside Circledan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar.
D. Kerangka Pemikiran
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar
untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil
melakukan ajaran Islam (doing), dan melakukan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari (being). Adapun tujuan pendidikan agama Islam di
sekolah umum adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan
melakukan, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama pendidikan agama Islam di sekolah ialah keberagamaan, yaitu
menjadi muslim yang sebenarnya. Keberagamaan inilah yang selama ini
kurang di perhatikan.
Pendidikan agama dapat didefenisikan
sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah
dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan
tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah.[3]
Ahli lain juga menyebutkan bahwa
pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam
rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia
menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu
memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan
alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
(termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).[4]
Mengingat begitu pentingnya pemahaman
akan materi pendidikan agama Islam, maka tingkat pemahaman siswa harus
menjadi prioritas diantara mata pelajaran lain. Maka dari itu tenaga
pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam
penyampaian materi Pendidikan Agama Islam ini.
Metode mengajar merupakan salah satu
komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran, yang pada dasarnya
metode mengajar ini merupakan teknik yang digunakan di dalam melakukan
interaksi dengan siswa disaat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Ada bebarapa prinsip yang ahrus kita
perhatikan dalam pengguanaan metode mengajar, terutama yang berkaitan
langsung dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya :
- Harus dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran, atau yang biasa deseburt dengan curriosity.
- Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni yang kreatif.
- Metode mengajar harus dapat memungkinkan siswa belajar untuk memecahkan masalah.
- Memungkinkan siswa untuk selalu menguji kebenaran akan sesuatu, atau disebut sikap skeptis.
- Metode mengajar harus dapat membuat siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topik atau berinkuiri.
- Harus memungkinkan siswa untuk menyimak.
- Independent study, memungkinkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri .
- Cooperatif learning, metode harus dapat memungkinkan siswa untuk belajar secara kelompok.
- Harus dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar.
Berdasarkan beberapa prinsip penggunaan
metode mengajar diatas, maka peneliti memilih metode inside outside
circle ini. Inside outside circle adalah mode pembelajaran dengan sistim
lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa
saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separuh dari
sejumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya
lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan
berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkaran luar
berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya,
dan seterusnya.
|
|
||||||
E. Hipoptesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawan
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis yang dianggap
paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[5]
Dari suatu penelitian yang harus diuji
kebenarannya melalui jalan riset. Dengan kata lain hipotesisi merupakan
dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah yang membutuhkan pembuktian
atau diuji kebenarannya.
Dari gambaran diatas dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut :
H0 : Diduga dapat
meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model
pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun
pelajaran 2012/2013
H1 : Diduga tidak dapat
meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model
pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun
pelajaran 2012/2013
F. Sistematika Penelitian
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab, sebagai berikut :
Bab I adalah Pendahuluan ; terdiri atas
Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah,
Pemecahan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penelitian.
Bab II adalah Kajian Pustaka; terdiri atas Melafalkan Huruf Hijaiyah, Media Lagu, dan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Bab III adalah Metode Penelitian; terdiri
atas Pendekatan Penelitian, Kancah Penelitian, Metode Penelitian dan
Rancangan Siklus Penelitian, Subyek Penelitian, Prosedur Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Pengumpulan data, Teknik Pengumpulan
data, dan Analisis Data.
Bab IV adalah Hasil Dan Pembahasan Penelitian ; terdiri atas Deskripsi Hasil Penelitian, dan Pembahasan.
Bab IV adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran; terdiri atas Kesimpulan, dan Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo.
Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha Press.
B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012
Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Ma’arif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi Sistem Pendidikan De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rachmat Widodo. Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle (Spencer Kagan). Diakses dari http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/10/model-pembelajaran-24-inside-outside-circle-spencer-kagan/. Pada tanggal 30 Mei 2012
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.
Shaleh, Abdul, Rahman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk Bangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta : Gunung Agung.
Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing.
Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : Angkasa.
Starawaji. Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar. Diakses dari http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut-berbagai-pakar/ Pada tanggal 31 Mei 2012.
Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.
Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Pendidikan.
Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.
[1] Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992. Hal.57.
[2] B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012. Pukul 13:00 wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar