Jumat, 11 April 2014

ANALISIS KEMAMPUAN PENGUCAPAN KOSA KATA BAHASA ARAB

ANALISIS KEMAMPUAN PENGUCAPAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS I
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PENAWAR
PROPOSAL KUALITATIF
OLEH :
 HUSDIANA
NIM. 07.065.07
MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
                                                     (STAIN KERINCI )          
2011 M / 1432 H
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi diantara manusia dalam menyampaikan maksudnya (Imam Asy Syibahaweih, hal: 8). suatu kaum akan menyampaikan maksud atau tujuan mereka kepada kaum yang lain dengan melalui bahasa. Maka dilihat dari kedudukannya, bahasa adalah sesuatu yang harus dipelajari dan dipraktekan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/ mahaarah al – Istima’), kemampuan berbicara (speaking competence/ mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (reading competence/ mahaarah al-qira’ah), dan kemampuan menulis (writing competence/ mahaarah al Kitaabah).
              Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya mempelajari bahasa asing akan lebih sulit difahami daripada bahasa Ibu (Bahasa Sendiri) karena selain kosa kata yang jarang digunakan, struktur kata dan kalimatpun memerlukan waktu khusus untuk dipelajari. Oleh sebab itu, pengajaran Bahasa Asing dalam lembaga formal dan informal memerlukan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan tujuan umum pengajaran bahasa itu sendiri.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Asing (Luar bahasa pribumi) yang penyebarannya sudah banyak ditemukan di beberapa daerah dan negara. Proses penyebaran bahasa Arab diberbagai Negara adalah pengaruh dari perkembangan Agama Islam yang mana sumber ajaran Agama Islam (al Quran dan As Sunah) menggunakan bahasa Arab.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa bahasa Arab mutlak diperlukan dalam mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan Islam. Hal ini disebabkan buku-buku yang menjadi sumber agama Islam terutama yang lebih luas dan lengkap pada umumnya masih ditulis dalam bahasa Arab. Kitab suci umat Islam Al-Qur’an Al-Karim dan Hadis Nabawi keduanya ditulis dalam bahasa Arab. Begitu juga dengan kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama Islam tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan agama Islam masih banyak yang ditulis dalam bahasa Arab.[1]
Untuk itu, tidak mengherankan apabila umat Islam di Indonesia mencurahkan perhatian yang besar pada bahasa Arab. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Arab adalah bahasa agama dan bahasa persatuan umat Islam penjuru dunia.
Di Indonesia bahasa Arab dipelajari di sekolah-sekolah agama Islam sejak di tingkat dasar atau Ibtidaiyah sampai ke Perguruan Tinggi, Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Pendung Tengah Penawar khususnya. Tujuan khususnya pengajaran bahasa Arab di MTS N Pendung Tengah Penawar adalah agar para siswa mampu memahami bahasa, baik melalui pendengaran maupun tulisan (resptif) dan mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya, baik secara lisan maupun secara tulisan.[2] Dan tujuan umumnya adalah untuk memahami bahasa Al-Quran sebagai bahasa wahyu ilahi dan memahami bahasa komunikasi kedua di dunia setelah bahasa inggris.
Penguasaan bahasa dalam pengucapan kosakata atau muhadatsah di MTS N Pendung Tengah Penawar  khususnya bahasa Arab, merupakan masalah pokok atau sentral yang harus ditangani secara intensif agar siswa mampu mempelajari literatur-literatur yang diwajibkan serta buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab yang seharusnya telah dapat digunakan oleh siswa ternyata masih merupakan kesulitan utama yang harus mereka atasi.
Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mempelajari bahasa Arab dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan bahasa Arab di kalangan siswa itu sendiri, hal ini disebabkan oleh karena kebanyakan dari mereka berasal dari SD yang belum mengenal bahasa Arab sama sekali dan belum pernah mempelajarinya. Di samping itu, ada juga yang berasal Madrasah Ibtidaiyyah, namun tidak semua dari mereka mampu mengucapkan kosakata (mufradath) bahasa Arab secara baik dan benar.
B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab pada siswa     kelas I MTsN Pendung Tengah Penawar
2.  Bagaimanakah prinsip-prinsip pengajaran Bahasa Arab
3.  Permasalahan apa yang dihadapi pengajar dalam penggunaan sarana untuk pembelajaran kosakata pada kelas I MTsN Pendung Tengah Penawar
C.                 Batasan Masalah
D.                Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab pada sisiwa kelas I MTsN Pendung Tengah Penawar serta apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi siswa dalam pengucapan kosakata bahasa Arab.
E.                 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
  1. Mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci
  2. Mengetahui prinsip-prinsip pengajaran bahasa Arab
  3. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam pembelajran bahasa Arab
  4. Mengetahui bagaimana kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab pada siswa kelas I MTsN Pendung Tengah Penawar
  5. Menambah wawasan penulis tentang pengaruh belajar Bahasa Arab terhadap seseorang, baik yang berasal dari SD, MI. maupun pesantren
  6. Menambah bahan masukan terhadap siswa MTsN Pendung Tengah Penawar khususnya siswa kelas I dalam meningkatkan kemampuan belajar Bahasa Arab.
  7. Sebagai bahan perbandingan dan rujukan bagi penelitian lanjutan.
E.         
KERANGKA TEORI
Salah satu aspek penting dalam perilaku adalah kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Apabila seseorang berpikir tentang komunikasi secara umum, maka aspek komunikasi yang pertama kali muncul adalah bahasa. Lebih lanjut, Mustaqim menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang akurat bagi kehidupan manusia, sebagai alat komunikasi bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan berbagai hal baik yang dirasakan, dipikirkan, di alami maupun yang di angankan oleh individu. Agar berbagai hal yang dikomunikasikan itu dapat diterima secara tepat oleh orang lain, maka bahasa yang digunakan haruslah tepat, jelas dan tidak menimbulkan makna ganda, untuk itu pemakai bahasa selalu dituntut menguasai kaidah-kaidah pemakaian bahasa yang harus mampu menggunakan bahasa itu dalam praktek pemakaian.
Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/ mahaarah al – Istima’), kemampuan berbicara (speaking competence/ mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (reading competence/ mahaarah al-qira’ah), dan kemampuan menulis (writing competence/ mahaarah al Kitaabah).
Menurut Solso (1998 : 330), studi mengenai bahasa manusia penting artinya bagi psikologi kognitif, karena :
1.      Perkembangan manusia dalam berbahasa menggambarkan abstraksi yang unik dalam kaitannya dengan proses kognisi. Manusia memiliki tingkat abstraksi bahasa yang paling tinggi dibanding binatang.
2.      Proses berbahasa adalah kemampuan penting bagi proses dan penyimpanan informasi.
3.      Proses berpikir manusia dan pemecahan masalah merupakan suatu proses yang melibatkan bahasa.
4.      Berbahasa memegang peranan penting dalam komunikasi antar manusia, sebagai suatu jalan terjadinya pertukaran informasi.
5.      Bahasa mempengaruhi persepsi, sebagai suatu aspek yang fundamental dalam proses kognisi.
6.      Pemrosesan kata, berbicara dan semantik menggunakan area Cerebral (otak) tertentu, sehingga membuktikan hubungan yang berarti antara anatomi neuron dengan bahasa, seperti pada kasus aphasis (gangguan otak yang mempengaruhi kemampuan berbahasa).
Menurut Bloom Lahey (dalam small, 1990 : 26), menyatakan bahwa kemampuan berbahasa dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi semantik, dimensi sintaksis dan dimensi pragmatika. Dimensi semantik menggambarkan pengetahuan tentang objek atau peristiwa serta hubungan antara objek dan peristiwa tersebut. Dimensi sintaksis berkaitan tentang penyusunan unit-unit bahasa untuk mencari kesesuaian suara dan maknanya. Dimensi pragmatika menunjuk pada kemampuan menggunakan bahasa.[3]
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit, yaitu bahasa yang dipakai oleh berbagai bangsa keturunan Sam putra Nabi Nuh, kemudian bahasa ini dipakai oleh bangsa Arab kuno yang menempati kepulauan dan sebelah Barat Daya Asia. Bahasa Arab ini kemudian berkembang pesat pada masa awal Islam ketika Al-Qur’an dan Hadis Nabi diturunkan dalam Bahasa Arab yang fasih.[4]
Kajian mengenai Bahasa Arab pasti akan selalu dihubungkan dengan kajian agama dan Al-Qur’an. Ini karena dalam kenyataannya Al-Qur’an diturunkan oleh Allah dalam Bahasa Arab. Istilah bahasa Arab seringkali dipergunakan sebagai bahasa Al-Qur’an, ini memberikan dasar penilaian bahwa Bahasa Arab adalah bahasa agama, orang yang berbicara tentang Islam tentu berbicara tentang Al-Qur’an dan Al-Qur’an itu berbahasa Arab.
Akan tetapi ada beberapa hal yang menunjukkan pentingnya Bahasa Arab di luar motif agama,[5] yaitu :
1.      Bahasa Arab kaya akan kosakata dan struktur bahasa, sehingga cocok untuk mengekspresikan pikiran dan emosi serta sebagai alat untuk mengajarkan bermacam-macam ilmu pengetahuan.
2.      Bahasa Arab mempunyai kepustakaan besar di semua bidang ilmu pengetahuan, orang sangat mengatakan bahwa filsafat dan matematika Yunani sampai ke Barat melalui terjemahan dan tafsiran orang-orang Arab.
3.      Bahasa Arab adalah bahasa di mana semua ilmu pengetahuan modern dan kesustraan modern dapat dikemukakan baik dalam bahasa asli maupun dalam bahasa terjemahan.
4.      Bahasa Arab adalah bahasa dari kelompok terbesar dunia ketiga, untuk mempersatukan dunia ketiga, bahasa ini patut diperhatikan di Indonesia.
5.      Bahasa Indonesia mempunyai banyak kata yang diserap dari Bahasa Arab, jadi Bahasa Arab juga diperlukan dalam studi Bahasa Indonesia.
Seiring dengan semakin meluasnya pengaruh Bahasa Arab sampai diakui sebagai bahasa internasional. Pada madrasah-madrasah, baik madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah maupun di Perguruan Tinggi. Pada Program Studi Bahasa Arab angkatan 2007 di STAIN Kerinci, kemampuan berbahasa Arab antara mahasiswa berbeda-beda. Berdasarkan penelitian penulis ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan mahasiswa PBA angkatan 2007 :
1.      Kurangnya dukungan dan motivasi untuk mernagsang mahasiswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam Bahasa Arab.
2.      Antara mahasiswa kurang berminat untuk melakukan diskusi bersama tentang mata kuliah Bahasa Arab.
3.      Antara mahasiswa tidak saling mau membantu dan mengingatkan.
4.      Kurangnya kesadaran mahasiswa itu, bahwa mereka jurusan Bahasa Arab.
5.      Kurangnya melakukan komunikasi dengan menggunakan Bahasa Arab, meski telah ditentukan hari-hari khusus berbahasa Arab.
METODE PENELITIAN
A.    Lokasi Penelitan
Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pendung Tengah Penawar.
B.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, namun untuk mendapatkan data yang maksimal dan optimal atau tercakupnya data, penulis juga melakukan penelitian perpustakaan (Library research) untuk melengkapi data-data yang didapatkan di lapangan.
C.    Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTsN Pendung Tengah Penawar. berdasarkan data yang diperoleh dari laporan rekapitulasi registrasi dan heregistrasi siswa semester ganjil tahun akademik 2010/2011, jumlah siswa MTsN Pendung Tengah Penawar adalah 300 Orang.
2.      Sampel
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode Random Sampling, yaitu memilih-milih individu dari kelompok tersebut (Kerlinger, 1995 : 192). Dari jumlah subjek tersebut tidak semuanya dijadikan sebagai subjek penelitian, tetapi penulis menetapkan 30% dari jumlah subjek. Sehingga subjek penelitian berjumlah 8 orang.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang otentik, penulis menggunakan bentuk dan metode yang sesuai dengan bentuk dan jenis data yang diperlukan. Adapun metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini, yaitu :
1.      Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung yang dilakukan dengan sistematika fenomenal yang diselediki dengan cara mengamati objek yang diteliti.
2.   Wawancara
Berhubungan dengan data yang dikumpulkan menyangkut sikap dan keinginan manusia, maka teknik ini cocok sekali untuk memperoleh data yang akurat.
2.      Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa jauh kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab pada siswa MTsN Pendung Tengah Penawar dalam menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan dan sekaligus untuk memperoleh data tentang kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab.
3.      Dokumentasi
Metode ini adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.[6]
Metode dokumentasi ini dilakukan untuk mengumpulkan berbagai pelengkap dari metode sebelumnya yaitu metode observasi, wawancara dan tes.
F.                 Analisa Data
Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisa analisa data mengalir, yang berarti bahwa penulis harus melakukan analisa sepanjang penelitian dilakukan, selama penulis melakukan penelitian terhadap masalah yang diteliti, selama itulah penulis tetap melakukan analisa data.
Pada tahap pertama, data yang diperoleh dari observasi, wawancara, tes dan dokumentasi serta literatur diedit dengan tujuan untuk meneliti ketepatan, kelengkapan dan kebenaran data. Kemudian, data tersebut disusun berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan penelitian. Selanjutnya dibuat kesimpulan sementara. Pada tahap berikutnya dilakukan analisa data dengan tujuan memperoleh berbagai kesimpulan.
Pada tahap kesimpulan awal dan kesimpulan akhir analisa data disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh dan jenis masalah yang akan dikaji. Kesimpulan-kesimpulan yang ada perlu diverivikasi lebih lanjut, dari analisa data terakhir inilah ditarik kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan dilapangan.
Sedangkan dalam penyajian digunakan metode analisa data berupa metode induksi. Metode induksi yaitu suatu bentuk analisa data dengan mengungkapkan masalah yang diawali dengan hal-hal khusus, kemudian dengan sedemikian rupa mendapatkan kesimpulan umum.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Anggota IKAPI. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/ Disalin dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bandung : CV Pustaka Setia
Gorys Keraf. 1994. Komposisi. Jakarta : Ikrar Mandiriabadi
Hadari Nawawi. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Muhammad Rajab. 2008. “Pentingnya Pembelajaran Bahasa Arab”. Malang
Nailul Falah. 2002. “Kemampuan Berbahasa Arab Mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta Ditinjau dari Sikap terhadap bahasa Arab dan Motivasi Belajar Mahasiswa”. Tesis Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Pei, Mario. 1971. Kisah dati Pada Bahasa. Terjemahan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarta : Bhara bata
Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN Jakrta. 1990. “Evaluasi Hasil Penelitian IAIN”. Jakarta
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Susanto. 2001. Program SPSS Versi 10,10. Jakarta : Gramedia
 

[1] Muhammad Rajab, “Pentingnya Pembelajaran Bahasa Arab”( Malang: 2008)
[2]  Pei, Mario, “Kisah dati Pada Bahasa. Terjemahan oleh Nugroho Notosusanto” ( Jakarta : 1971)
[6]  Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1993), cet ke-6, hal.63

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Cepat Belajar Mengaji Al quran Untuk Pemula [Mudah dan Praktis] November 9, 2017   by  Miqdad Nashr Belajar Mengaji  – Kitab Al...