Praktikum
Biologi ini adalah tentang pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan kacang merah.
Terimakasih
kepada ibu Sri Sartini sebagai guru Biologi SMA Negeri 2 selong yang telah
membantu kami dalam menyusun laporan hasil kegiatan praktikum biologi ini.
Namun
sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya kami ini tidak
luput dari kekurangan. Dengan semangat amar makruf, kami senantiasa
mengharapkan konstribusi pemikiran Anda sehingga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua. Semoga Alloh meridai hasil karya kami. Amin ya robbal alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu jenis kacang-kacangan
yang sangat baik dikonsumsi adalah kacang merah. Kacang merah adalah bahan
makanan yang baik untuk menurunkan kolesterol. Selain dapat menurunkan
kolesterol, kacang merah juga baik untuk mencegah tingginya gula darah karena
memiliki kandungan serat yang tinggi. Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat
menghasilkan 4 gram serat terdiri dari serat larut dalam air dan serat
yang tidak larut air.
Sebuah studi yang diterbitkan
dalam Archives of Internal Medicine mengonfirmasikan bahwa makan makanan tinggi
serat, seperti kacang merah, membantu mencegah penyakit jantung. Hampir 10,000
orang Amerika berpartisipasi dalam penelitian ini yang dilakukan selama 19
tahun. Masyarakat yang biasa mengkonsumsi serat 21 gr setiap hari, dapat
mengurangi resiko penyakit jantung koroner hingga 12% dan 11% penyakit jantung
koroner dibandingkan yang hanya mengkonsumsi serat 5 gr setiap hari.
Adapun petani banyak petani yang
rugi dalam bertani kacang merah tersebut oleh karena itu petani mencoba
berbagai cara agar bertani kacang merah dapat membuahkan hasil. Berbagai metode
di lakukan salah satunya dengan mengontrol pH Tanah tersebut.
Tanah
yang cocok bagi tanaman kacang merah ternyata banyak terdapat di daerah
yang mempunyai iklim basah sampai kering dengan ketinggian yang
bervariasi. Jika nilai pH tidak sesuai tanaman dapat mengalami keracunan.
Pengaruh tingkatan pH tanah
terhadap tanaman adalah sebagai berikut:
-pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
-pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)
Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman
-pH diatas 6
Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
-pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
-pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)
Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman
-pH diatas 6
Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
B. Rumusan
Masalah
Bagaimana pengaruh
jenis tanah terhadap pertumbuhan kacang merah ?
C. Tujuan
Penelitian
1.
Mengetahui
tanah yang cocok untuk bertanam kacang merah
D. Manfaat
Penelitian
Dengan
melakukan penelitian ini siswa dapat mengetahui tanah yang cocok untu menanam
kacang merah. Disamping itu jika para penanam kacang merah bisa terhindar dari
kerugian yang disebabkan tanah yang tidak cocok digunakan sebagai media tanam
kacang merah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori
Tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik
berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara
kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi
(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N,
P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi
berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman
obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Nilai pH yang di maksud adalah pH
tanah. Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal
ini karna nilai pH menentukan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika
nilai pH tidak sesuai tanaman dapat mengalami keracunan.
Pengaruh tingkatan pH tanah
terhadap tanaman adalah sebagai berikut:
-pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
-pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)
Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman
-pH diatas 6
Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
-pH dibawah 4.5 (terlalu asam)
menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
-pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)
Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman
-pH diatas 6
Pada tingkatan ini, tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
Kacang
merah Tanaman kacang merah adalah salah satu tanaman dikotil yang
termasuk suku polong-polongan dan memiliki nama latin Vigna angularis.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Instrumen
Alat :
Ø 3 Buah Pot
Ø Mistar
Ø Alat tulis
Ø Cepang
Ø Ember
Bahan :
Ø Biji kacang merah 15 biji yang sudah siap di tanam
Ø Air
Ø Tanah
Ø Tanah bercampur kapur
Ø Tanah sekam
Cara Kerja :
Ø Rendamlah semua biji jagung didalam ember yang
berisi air dingin selama 15 menit.
Ø Siapkan media tanam berupa 3 pot yang masing-masing
berisi tanah biasa, tanah bercampur kapur dan tanah sekam.
Ø Tanamlah 5 biji kacang merah di setiap pot tersebut
Ø Siram masing-masing pot dengan air secukupnya.
Ø Amati dan cermati perubahan yang terjadi, lalu tulis
hasil pengamatan dalam bentuk table.
Ø Dokumentasikanlah langkah-langkah yang anda lakukan,
mulai dari perendaman dan pengukuran.
B.
Waktu Dan Tempat
Pengamatan terhadap perkecambahan dilakukan 1 minggu
,untuk pertumbuhan 7 hari . pengamatan / praktikum dimulai pada hari senin
tanggal 4 Agustus 2012 dirumah Bq
Susilawati.
C.
Cara Kerja
ü Rendamlah semua biji jagung didalam ember yang
berisi air dingin selama 15 menit.
ü Siapkan media tanam berupa 3 pot yang masing-masing
berisi tanah biasa, tanah bercampur kapur dan tanah sekam.
ü Tanamlah 5 biji kacang merah di setiap pot tersebut
ü Siram masing-masing pot dengan air secukupnya.
ü Amati
dan cermati perubahan yang terjadi, lalu tulis hasil pengamatan dalam bentuk
table.
ü Dokumentasikanlah langkah-langkah yang anda lakukan,
mulai dari perendaman dan pengukuran.
D.
Cara Pengambilan Data
Disini kami mengambil data dari data berikut:
a.
K I :
Medium yang di gunakan Tanah biasa
b.
K II : Medium yang di gunakan Tanah
bercampur kapur
c.
K III :Medium yang menggunakan Tanah Sekam
-
Variable Bebas :Tanah (medium tanam)
-
Variable Control :air, biji dan cahaya matahari
-
Variabel Terikat :kacang merah .
Dari diatas kami hanya mengambil
pertumbuhan tinggi dengan tabel.
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
VIII. Tabel Pengamatan
Hari
|
K I
|
K II
|
K III
|
Rata-Rata Pertumbuhan
|
Waktu pengukuran
|
Ket
|
||||||||||||||
Tinggi setiap biji (cm)
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
KI
|
KII
|
KIII
|
||
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5 Agustus 2012
|
Belum tumbuh
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0.04
|
6 Agustus 2012
|
|
3
|
0.2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0.3
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.04
|
0
|
0.16
|
7 Agustus 2012
|
|
4
|
1
|
2
|
2
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1.2
|
0
|
0.6
|
8 Agustus 2012
|
|
5
|
6.5
|
6
|
5.3
|
2
|
5
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
3.5
|
5
|
0
|
0.3
|
1
|
4.96
|
0.2
|
1.96
|
9 Agustus 2012
|
|
6
|
7.8
|
7
|
5.5
|
6
|
5
|
0
|
5
|
1
|
0
|
0
|
7
|
7
|
0
|
0.5
|
2
|
6.26
|
1.2
|
3.3
|
10 Agustus 2012
|
|
7
|
10
|
8
|
6
|
8
|
8
|
1
|
6
|
1
|
0
|
0
|
8.5
|
8
|
0
|
1
|
2
|
8
|
1.6
|
3.9
|
11 Agustus 2012
|
B.
Analisis Data
Dari tabel hasil pengamatan kita dapat menganalisa media
KI,KII dan KII memiliki perbedaan yaitu:
ü Ph Tanah Biasa(KI) yaitu 5.5-6
ü Ph Tanah Kapur(KII) yaitu 6.5-7
ü Ph Tanah Sekam (KIII) yaitu > 5.5-6
Oleh sebab itu pertumbuhan kacang merah ada yang
optimal ada pula yang kurang optimal yang disebabkan perbedaan jenis tanah
tersebut. Dari data di atas yang kacang merah yang di tanam di media tanah
biasa semuanya tumbuh sedangkan kacang merah yang di tanam di media yang lain
ada yang tumbuh adapula yang tidak tumbuh.
BAB V KESIMPULAN
Kacang tanah
yang mengalami pertumbuhan yang paling optimal adalah kacang merah yang di
tanam di medium tanah biasa yang tidak di campur dengan apa-apa sedangkan
kacang merah yang di tanam di medium tanah sekam dan tanah kapur ada beberapa
yang tidak tumbuh namun adapula yang tumbuh dengan pertumbuhan yang lambat.
BAB VI PENUTUP
A.
Daftar
Pustaka
B.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar