Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( QS. Al Israa’ ayat 36 )
Apapun yang kita dilakukan didunia ini pasti akan dipintai pertanggungjawabannya, sekecil apapun perbuatan kita entah itu perbuatan yang baik maupun yang buruk.
Alangkah baiknya bila kita mengisi usia kita yang pendek ini dengan amalan shalih yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalalahu alaihi wasallam.
Alangkah baiknya bila dongeng yang fiktif itu diganti atau dengan kisah Rasulullah dan para sahabat. Alangkah lebih mulia lagi bila dongeng fiktif tersebut diganti dengan mengkaji Kitabullah dan Sunnah Nabi ( Hadits ).
Karena kita tidak tau kapan maut akan menjemput kita. Alangkah buruk dan meruginya bila maut menjemput kita dalam keadaan mendongeng fiktif yang berarti kita berkata dengan perkataan bohong, dan Alangkah Mulia dan Gembiranya tatkala maut menjemput kita dalam keadaan mengkaji Kitabullah dan Sunnah Nabi, dimana tatkala maut menjemput lisan kita sedang mengucapkan perkataan yang Mulia yaitu Kitabullah ( Al Qur’an ).
Semoga bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa kita hidup didunia ini hanya sementara. Adapun kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Adapun perilaku kita baik atau buruk kembali kepada kita sendiri. Adapun kita hanya menyampaikan nasihat, adapun orang yang kita nasehati bisa menerima atau tidak nasihat tersebut hanya Allah ta’alla yang memberikan hidayah.
Barokallahu fiikum…….
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( QS. Al Israa’ ayat 36 )
Apapun yang kita dilakukan didunia ini pasti akan dipintai pertanggungjawabannya, sekecil apapun perbuatan kita entah itu perbuatan yang baik maupun yang buruk.
Alangkah baiknya bila kita mengisi usia kita yang pendek ini dengan amalan shalih yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalalahu alaihi wasallam.
Alangkah baiknya bila dongeng yang fiktif itu diganti atau dengan kisah Rasulullah dan para sahabat. Alangkah lebih mulia lagi bila dongeng fiktif tersebut diganti dengan mengkaji Kitabullah dan Sunnah Nabi ( Hadits ).
Karena kita tidak tau kapan maut akan menjemput kita. Alangkah buruk dan meruginya bila maut menjemput kita dalam keadaan mendongeng fiktif yang berarti kita berkata dengan perkataan bohong, dan Alangkah Mulia dan Gembiranya tatkala maut menjemput kita dalam keadaan mengkaji Kitabullah dan Sunnah Nabi, dimana tatkala maut menjemput lisan kita sedang mengucapkan perkataan yang Mulia yaitu Kitabullah ( Al Qur’an ).
Semoga bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa kita hidup didunia ini hanya sementara. Adapun kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Adapun perilaku kita baik atau buruk kembali kepada kita sendiri. Adapun kita hanya menyampaikan nasihat, adapun orang yang kita nasehati bisa menerima atau tidak nasihat tersebut hanya Allah ta’alla yang memberikan hidayah.
Barokallahu fiikum…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar