Jumat, 27 Juni 2014

7 Kiat Bangun Shubuh

7 Kiat Bangun Shubuh

Bangun shubuh teramat berat bagi sebagian orang. Adakah kiat-kiat untuk bangun Shubuh?
Ada beberapa kiat yang bisa membantu kaum muslimin untuk mudah bangun Shubuh:
1- Takwa dan perhatian dengan waktu shalat.
Orang yang bertakwa tentu akan dimudahkan urusannya termasuk dalam melaksanakan shalat Shubuh. Begitu pula jika seseorang perhatian dengan waktu Shalat, maka itu akan jadi kebiasaan dia. Layaknya anak kecil yang dijanjikan untuk pergi tamasya, tentu saja ia akan bangun sebelum waktu yang ditetapkan meskipun tidak ada yang akan membangunkannya.
2- Tidur di awal malam dan tinggalkan begadang
Ada yang mengetahui dengan detail batas waktu kapan ia harus tidur agar dapat bangun Shubuh. Jika melampaui batas waktu tersebut, ia pasti akan ketinggalan shalat, maka dalam kondisi ini ia tidak boleh begadang hingga melewati batas waktu yang dapat menyebabkanya jatuh ke dalam kelalaian dalam menunaikan kewajiban ini.
Perlu diketahui bahwa begadang tanpa ada kepentingan dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, 3: 278).
3- Menggunakan alat-alat pengingat seperti pada jam tangan atau pada handphone.
4- Membiasakan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
Agar terbiasa bangun Shubuh, maka harus dipaksakan di awal dan terus dibiasakan setelah itu. Karena jika sudah ada ritme tidur dan bangun, pasti akan mudah bangun Shubuh meski tidak menggunakan weaker atau alarm.
5- Tidur di alas yang memudahkan proses bangun.
Terkadang seseorang terpaksa harus bergadang karena suatu tuntutan, hingga ia merasa tidak akan dapat bangun pada waktu shalat, maka solusinya adalah dengan merubah alas tidur, misalnya tidur di atas lantai tanpa alas, atau tanpa bantal di luar kamar tidurnya, dan begitu seterusnya selalu melakukan perubahan-perubahan yang dapat mengusir tidur yang nyenyak dan dapat meringankan proses bangun.
6- Menjaga adab Islami sebelum tidur.
a- Tidurlah dalam keadaan berwudhu.
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
b- Tidur berbaring pada sisi kanan.
Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1: 321-322).
c- Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017). Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih bermanfaat bagi hati daripada mendengarkan alunan musik klasik sebelum tidur.
d- Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu setan”. (HR. Bukhari no. 3275)
e- Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.
Dari Hudzaifah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)
Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku kami sebelumnya Dzikir Pagi Petang yang di dalamnya disertai dengan dzikir sebelum tidur.
7- Meminta tolong pada Allah agar diberi kemudahan untuk bangun Shubuh.
Segalanya menjadi mudah dengan pertolongan Allah termasuk ketika seseorang bertekad kuat untuk bangun Shubuh. Dan tidak mungkin Allah membiarkan do’a kita begitu saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا

Sesunguhnya Rabb kalian tabaroka wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya , lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.” (HR. Abu Daud no. 1488 dan Tirmidzi no. 3556. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hanya Allah yang memberi taufik untuk mudah bangun Shubuh.

Contoh Pidato tentang keutamaan Bulan Ramadhan

Salam 
Marhaban yan ramadhan
Alhadulillah, Marilah kita panjatkan segala puji atas anugrah yang sangat besar dari tuhan atas nikmat Bulan Ramadhan yang kembali memberikan kita kesempatan untuk menjumpai lagi, Sholawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita nabi agung muhammad SAW ynag telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman penuh dengan barkah ilmu dari beliau ini.

Marhaban Ya Ramadhan
Bulan Ramadhan kembali kita jumpai, marilah dari sana kita gali sedalam dakamnya tentang semua keutamaan yang ada di Bulan Ramadhan ini.
أُعْطِيَتْ أمتي خمس خصال في رمضان لم تُعْطَهُنَّ أمة من الأمم قبلها : خلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك , وتستغفر لهم الملائكة حتى يفطروا , ويزين الله كل يوم جنته ويقول : يوشك عبادي الصالحون أن يلقوا عنهم المؤونة والأذى ويصيروا إليك , وتصفد فيه مَرَدَة الشياطين فلا يخلصون إلى ما كانوا يخلصون إليه في غيره , ويغفر لهم في آخر ليلة " , قيل : يا رسول الله أهي ليلة القدر ؟ قال : " لا ولكن العامل إنما يوفى أجره إذا قضى عمله
Artinya : "Diberikan kepada ummatku 5 hal pada bulan ramadhan yang tidak diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya : bau mulut seseorang yang berpuasa lebih wangi bagi Allah dari pada wangi misik. dan malaikat-malaikat mendoakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka. dan Allah menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata : mereka para hamba-hambaKu yang harus merasakan kesusahan (demi) menuju kepadamu. dan dibelenggunya gangguan-gangguan setan maka setan-setan tidak bisa lagi menyesatkan sebagaimana mereka menyesatkan pada bulan-bulan yang lainnya. dan diampuni (dosa-dosa) mereka disetiap akhir malam. dikatakan kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai Rosulullah, apakah itu lailatul qodar? beliau menjawab : tidak, akan tetapi setiap orang yang beramal diberi pahalanya kepada mereka setiap selesai mengerjakan amalannya." (HR Ahmad, Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dengan sanad yang lemah akan tetapi memiliki saksi-saksi)
Dari Hadist di atas kita bisa menyimpulkan tentang beberapa keutamaan yang terkandung di dalam Bulan Ramadhan, Yang di antaranya:

Keutamaan Bulan Ramadhan
1. Bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi misik. hal ini karena bau mulut disebabkan oleh amalan ketaatan yaitu puasa. akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpuasa kemudian menyepelekan kebersihan mulutnya sehingga dapat mengganggu orang lain disekitarnya. dikarenakan bau tersebut tidak dapat dihindarkan pada waktu puasa, maka setiap orang yang berpuasa harus berusaha semaksimal mungkin agar orang disekitarnya tidak terganggu oleh bau mulutnya.
2. Bahwa para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka. dan malaikat adalah makhluk yang dimuliakan, tidak pernah melanggar perintah-perintah-Nya. dan mereka adalah makhluk yang paling utama untuk dikabulkan doanya.
3. Allah -ta'ala- menghiasi surga-Nya setiap hari agar lebih menarik bagi orang-orang yang beramal. agar lebih menyemangati mereka untuk terus mengamalkan ketaatan. karena puasa, mereka dijauhkan dari kenikmatan-kenikmatan dunia dan harus menanggung kesusahan akibat puasa. ini dilakukan dengan harapan untuk menggapai surga.
4. Bahwa setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan orang-orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan selainnya. karena Allah mengutamakan bulan ramadhan dengan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. sehingga orang-orang beriman pun sibuk dengan amalan mereka.
5. Bahwa Allah mengampuni ummat ini pada tiap akhir malam. sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosulullah SAW bahwa setiap hamba akan diberi pahalanya setiap selesai mengerjakan amalannya. berarti, pada bulan ini, setiap hamba akan diampuni jika mereka telah mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka dari berpuasa dan melaksanakan amalan-amalan yang lainnya.
Itulah beberapa Keutamaan yang terkandung Bulan Ramadhan, alangkah ruginya kita jika kita tidak bisa meraih keutamaan keutamaan yang terkandung di Bulan Ramadhan.
Marilah kita jadikan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kita kepada sang pencipta, agar kita mendapatkan meraih semua keutamaan Bulan Ramadhan.
Salam.

Cara Cepat Belajar Mengaji Al quran Untuk Pemula [Mudah dan Praktis] November 9, 2017   by  Miqdad Nashr Belajar Mengaji  – Kitab Al...